Jumat, 08 Januari 2016

UNSUR INSTRINSIK NOVEL SERAT RIJANTA



Serat Rijanta
Oleh : R. B Soelardi
Unsur istrinsik
1. Tema : Percintaan
            Karena dinovel ini menceritakan yang diawali dengan pertemuan akhirnya bisa sampai      dijodohkan oleh orangtua mereka
2. Tokoh: Raden Mas Riyanta, Raden Ayu Natasewaya, Pangeran Natasewaya, Raden Mas Tandhawijaya, Raden Ajeng Marsam, Raden Mas Duryat, Raden Ajeng Srini., Dipati Pramayoga, Raden Ayu Pramayoga, dan Raden Ajeng Nestri.
3. Penokohan:
1.  Raden Mas riyanta: baik, pendiam, bandel
            “saat dilarang pergi tengah malam, tetapi masih saja pergi”
            “saat disuruh menikah tapi tidak menikah-menikah sampai umurnya tua”
2. Raden Ayu Natasewaya: baik
            “karena walaupun Raden Mas riyanta sudah dewasa tapi tetap mencintainya”
3. Pangeran Natasewaya
4. Raden Mas Tandhawijaya: Rendah hati
5. Raden Ajeng Marsam: baik
            “selalu menasehati Raden Mas Riyanta”
6.  Raden Mas duryat: Baik hati
            “selalu menjaga tali persaudaraan”
7. Raden Ajeng Srini: baik, polos, pemalu
            “ditanya tidak mau menjawab karena malu”
8. Dipati Pramayoga: baik, bijaksana, adil
            “tidak membedakan antara yang satu dengan yang lain”
9. Raden Ayu Pramayoga : humoris
10. Raden Ajeng Nestri: masih kecil tidak tau apa-apa.
4. Setting:
     1.  Tempat :
                  1. Di rumah Natasewayan.
            2. Di alun-alun, ketika Raden Mas Riyanta dan Raden Mas Duryat bareng-bareng                             ndeleng komedi Hindhu
            3. Di rumah Dipati Pramayoga
            4. Di taman
            5. Di warung dan di dalam kamar mandi
            6. Di Tamansari
            7. Di gua-gua kuburan di kota Solo

    2. Suasana:
            1. Tegang : ketika kebakaran di alaun-alaun
            2. Bingung : ketika Raden Ajeng Srini ditanya tidak menjawab
            3. Marah : ketika Raden mas Riyanta tidak diperbolehkan untuk keluar malam
    3. Waktu:
            1. malam hari :
                        “ketika terjadi kebakaran di alun-alun”
                        “ketika Raden Ajeng Srini terpisah dari orangtuanya”
                        “ketika Raden Mas Rijanta jalan-jalan keluar”
            2. Pagi hari
                        “ketika Raden Mas Riyanta melarikan diri dari rumah”
                        “ketika pulang sehabis mengantar Raden Ajeng Srini”
5.Sudut Pandang: Orang ketiga
6. Alur : Maju
            Dulu di Surakarta ada Priyayi yang kaya, nama Pangeran Natasewaya yang hanya mempunyai anak satu laki-laki yait Raden Mas Riyanta. Ketika Raden Mas Riyantan berumur enam tahun Raden Natasewaya meningga dunia dan Raden Mas riyanta hanya dirwat ibunya. Ketika umurnya tujuh tahun, Raden Mas Riyanta dipindah ke rumah pamanya yang bernama Raden Mas Tandhawijaya yang berada di Semarang untuk melanjutkan sekolahnya. Sampai akhirnya angan-angan itu terwujud dan Raden Mas Riyanta menjadi orang yang yang sopan santun dan ibunya sangat mencintainya, maka dari itu apa yang diminta Raden Mas Riyanta pasti dituruti, namun dengan segala kelebihan, ada satu yang hal yang membuat ibunya prihatin, yaitu sampai umur 20 tahun, Raden Mas Riyanta belum menikah juga.
            Suatu hari, Raden Mas Riyanta bersama temanya yaitu Raden Mas Duryat pegi ke alun-alun untuk melihat komedi Hindu, tetapi ketika acara dimulai terjadilah kebakaran besar dan akhirnya Raden Mas Riyanta bertemu dengn perempuan yang kehilangan orangtuanya ketika kebakaran tadi. Perempuan itu cantik dan Raden Mas Riyanta sangat kasihan melihatnya. Akhirnya diantarlah pulang tetapi sepanjang jalan ketika Raden bertanya tak pernah perempuan itu menjawabnya. Ketika Raden Mas Riyanta sedang pergi ke toilet ternyata perempuan itu bertemu dengan oranguanya dan Raden Mas Riyanta tanpa mengerti siapa namanya dan alamatnya.
            Akhirnya Raden Mas Riyanta pulang, namun ketika sampai rumah, Raden Mas Riyanta melihat Raden Ajeng Marsam sedang dimarahi oleh ibu karena tidak bisa menjaga Raden Mas Riyanta keluar dari rumah. Ibu mempunyai keinginan Raden Mas Riyanta untuk cepat-cepat belajar krama, akhirnya Raden Mas Riyanta ppergi dari rumahnya, baru saja dikasih tahu bahwa wanita yang pernah dibantu ternyata Raden Ajeng Srini purti dari Kyai Pramayoga yang tak lain saudara dari Raden Mas Riyanta sendiri. Setelah mengerti, Raden Mas Riyanta bertamu ke rumah Kyai Pramayoga yang ternyata juga sudah diminta ibu untuk melihat Kyai Pramayoga. Setelah sampai dirumah Kyai Pramayoga, Raden Mas Riyanta memberi tahu bahwa ibu sakit, lan kahirnya ibu pulang ke Natasewaya. Di situ Raden Mas Riyanta bertemu dengan Raden Ajeng Srini yang akhirnya disuatu waktu tidak dipercaya ternyata sudah dijodohkan Raden Mas Riyanta dan Raden Ajeng Srini. Akhirnya menjadi istri yang sangat dicintai oleh suaminya karena sangat sopan santun dan sangat cocok sekali sama apa yang diangan-angankan Raden Mas Riyanta.
7. Amanat:     
            Janganlah suka membantah perkataan orangtua sekalipun orangtua memarahi kita karena   dia sayang kepada kita, jangan seenaknya sendiri dalam melakukan hal apapun.

9 komentar: